Cumulative Layout Shift (CLS) dan Cara Optimasi untuk Website Lebih Cepat dan User-Friendly
Apa itu Cumulative Layout Shift (CLS)?
Cumulative Layout Shift (CLS) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kestabilan visual dari sebuah halaman web. CLS mengukur jumlah pergeseran tata letak yang terjadi ketika halaman sedang dimuat. Nilai CLS yang tinggi menunjukkan bahwa elemen-elemen halaman sering bergeser selama loading, yang bisa membuat pengguna merasa tidak nyaman dan mengurangi pengalaman browsing mereka.
Mengapa CLS Penting?
CLS penting karena pergeseran layout yang tidak stabil dapat:
- Mengganggu pengguna yang ingin membaca atau mengklik sesuatu.
- Mengurangi kredibilitas situs web karena terlihat tidak profesional.
- Memengaruhi peringkat SEO, karena Google mempertimbangkan CLS dalam Core Web Vitals.
Jika website Anda memiliki nilai CLS yang buruk, ada kemungkinan besar pengguna akan meninggalkan halaman Anda sebelum mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Selain itu, website dengan CLS yang baik akan memiliki keunggulan kompetitif dalam hal SEO, karena Google semakin menitikberatkan pada pengalaman pengguna.
Cara Mengukur CLS
Metode Pengukuran CLS
Untuk mengukur CLS, ada beberapa tools yang bisa Anda gunakan, di antaranya:
- Google PageSpeed Insights: Alat ini memberikan skor CLS sebagai bagian dari laporan keseluruhan situs Anda.
- Google Search Console: Menyediakan data CLS di bagian Core Web Vitals.
- Lighthouse: Tools ini bisa digunakan dalam browser Google Chrome untuk memeriksa CLS secara detail.
- Chrome User Experience Report (CrUX): Memberikan data CLS berdasarkan pengalaman pengguna nyata.
Nilai CLS yang ideal berada di bawah 0,1. Jika nilai Anda di atas 0,25, maka itu menunjukkan bahwa website Anda memiliki masalah signifikan dengan pergeseran tata letak.
Penyebab Umum Cumulative Layout Shift
CLS biasanya disebabkan oleh elemen-elemen yang tidak memiliki ukuran yang ditetapkan, atau elemen yang muncul secara dinamis setelah halaman mulai dimuat. Berikut adalah beberapa penyebab umum CLS:
- Gambar tanpa Dimensi: Jika Anda menambahkan gambar tanpa menetapkan ukuran (width dan height), maka halaman akan mengalami pergeseran ketika gambar mulai dimuat.
- Font Web yang Lambat Dimuat: Font yang dimuat secara lambat dapat menyebabkan teks melompat saat font default diganti dengan font khusus.
- Iklan atau Konten Dinamis: Elemen-elemen seperti iklan yang muncul secara dinamis dapat menyebabkan pergeseran layout ketika muncul atau menghilang.
- Embed Video atau Elemen Eksternal Tanpa Ukuran Tetap: Elemen ini sering kali menyebabkan pergeseran jika tidak didefinisikan ukurannya.
- Animasi atau Transisi: Transisi yang buruk atau animasi yang tidak diatur dengan baik bisa menyebabkan elemen-elemen berpindah saat loading.
Strategi Optimasi Cumulative Layout Shift
1. Menetapkan Dimensi pada Gambar dan Video
Untuk mencegah pergeseran layout, selalu tetapkan dimensi (width dan height) pada semua gambar dan video di website Anda. Ini memastikan bahwa browser bisa langsung menyisakan ruang yang tepat untuk elemen-elemen tersebut, bahkan sebelum kontennya dimuat.
2. Gunakan Font Display Properti
Jika Anda menggunakan font khusus, pastikan untuk menggunakan font display property. Misalnya, gunakan font-display: swap;
untuk memastikan bahwa font default langsung ditampilkan sementara font khusus dimuat di latar belakang. Ini akan mengurangi lompatan teks yang bisa menyebabkan CLS.
3. Hindari Penggunaan Elemen Dinamis di Atas Lipatan Halaman
Pastikan iklan, widget, atau konten dinamis lainnya tidak berada di atas lipatan halaman (bagian halaman yang pertama kali dilihat oleh pengguna tanpa harus scroll). Elemen-elemen ini cenderung menyebabkan pergeseran tata letak ketika mereka dimuat atau berubah ukuran.
4. Alokasikan Ruang untuk Iklan atau Elemen Dinamis
Jika Anda harus menempatkan iklan atau elemen dinamis lainnya di halaman, pastikan Anda menyisakan ruang yang cukup untuk elemen-elemen tersebut. Ini bisa dilakukan dengan menetapkan ukuran minimum atau menggunakan placeholder yang memiliki ukuran tetap.
5. Optimasi CSS dan JavaScript
CSS dan JavaScript yang tidak efisien bisa menyebabkan elemen-elemen bergerak saat loading. Pastikan untuk:
- Mengoptimalkan CSS dengan menghapus kode yang tidak diperlukan dan meminimalkan ukuran file.
- Menunda pemuatan JavaScript yang tidak diperlukan di awal untuk mencegah elemen-elemen layout dari pergeseran.
6. Gunakan Lazy Loading
Lazy loading memungkinkan elemen seperti gambar dan video hanya dimuat ketika pengguna mendekati mereka saat scroll. Ini bisa membantu mengurangi CLS, terutama jika elemen-elemen besar tidak langsung dimuat di awal halaman.
Studi Kasus: Meningkatkan CLS untuk Situs Web E-commerce
Situs web e-commerce sering kali memiliki elemen-elemen dinamis seperti produk yang direkomendasikan, iklan, dan carousel gambar. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh sebuah situs e-commerce untuk meningkatkan nilai CLS mereka:
- Menetapkan Dimensi pada Semua Gambar Produk: Tim e-commerce menambahkan ukuran untuk semua gambar produk, termasuk yang ada di carousel, untuk menghindari pergeseran tata letak.
- Menggunakan Lazy Loading pada Gambar di Bawah Lipatan Halaman: Mereka menerapkan lazy loading untuk gambar yang tidak muncul langsung pada saat halaman dimuat.
- Mengoptimalkan CSS dan JavaScript: Dengan meminimalkan file CSS dan menunda JavaScript yang tidak diperlukan, mereka bisa mengurangi pergeseran yang disebabkan oleh rendering yang lambat.
Hasilnya, mereka berhasil mengurangi nilai CLS dari 0,3 menjadi 0,05, yang memberikan peningkatan signifikan dalam pengalaman pengguna dan peringkat SEO.
FAQ tentang Cumulative Layout Shift (CLS)
1. Apa itu CLS dan mengapa penting untuk SEO? CLS adalah metrik yang mengukur pergeseran tata letak halaman saat loading. Google memperhitungkan CLS dalam algoritma peringkat mereka karena memengaruhi pengalaman pengguna.
2. Berapa nilai CLS yang ideal? Nilai CLS ideal adalah di bawah 0,1. Nilai antara 0,1 dan 0,25 dianggap perlu perbaikan, dan nilai di atas 0,25 menunjukkan bahwa situs Anda perlu dioptimalkan.
3. Bagaimana cara mengukur CLS? Anda bisa menggunakan alat seperti Google PageSpeed Insights, Google Search Console, atau Lighthouse untuk mengukur nilai CLS situs Anda.
4. Apa yang bisa menyebabkan nilai CLS tinggi? CLS tinggi biasanya disebabkan oleh gambar tanpa dimensi, font yang lambat dimuat, elemen dinamis seperti iklan, dan embed video atau elemen eksternal tanpa ukuran tetap.
5. Bagaimana cara menurunkan nilai CLS di situs saya? Untuk menurunkan nilai CLS, pastikan Anda menetapkan dimensi pada gambar dan video, menggunakan font display property untuk font khusus, dan mengalokasikan ruang untuk elemen dinamis.
6. Apakah CLS hanya memengaruhi situs desktop? Tidak, CLS memengaruhi baik situs desktop maupun mobile. Karena itu, optimasi CLS harus dilakukan untuk kedua versi situs.
7. Apakah lazy loading bisa membantu mengurangi CLS? Ya, lazy loading dapat membantu mengurangi CLS karena elemen yang tidak langsung terlihat saat halaman dimuat akan ditunda hingga diperlukan.
8. Apakah animasi memengaruhi CLS? Animasi yang tidak diatur dengan baik bisa menyebabkan elemen-elemen berpindah dan menyebabkan CLS. Namun, jika diatur dengan benar, animasi bisa menambah pengalaman pengguna tanpa memengaruhi CLS.
Dengan memahami dan mengoptimalkan CLS, Anda bisa meningkatkan pengalaman pengguna dan memperbaiki peringkat SEO situs Anda. Jika Anda serius dalam meningkatkan kinerja website, mulailah dengan langkah-langkah di atas dan pastikan bahwa situs Anda menawarkan pengalaman yang stabil dan nyaman bagi pengguna.
Baca juga: Jasa Pembuatan Website Murah dan Lengkap